Grand Prix Sepeda Motor
Grand Prix Sepeda Motor mengacu pada kelas puncak dari balap motor,
saat ini terbagi dalam tiga kelas mesin yang berbeda: 125cc, Moto2 dan
MotoGP (800cc-untuk musim 2007). Motor-motor yang digunakan di MotoGP
adalah motor yang dibuat khusus untuk balapan, dan tidak dijual untuk
umum. Hal ini berlawanan dengan beberapa balapan kategori produksi,
seperti World Superbike, yang melombakan versi modifikasi dari motor-motor yang tersedia untuk umum. MotoGP ditayangkan di Trans7 (dulu TV7) sejak 2002 hingga sekarang.
Sejarah
Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme
(FIM), pada tahun 1949. Pada saat itu secara tradisional telah
diselenggarakan beberapa balapan di tiap even untuk berbagai kelas
motor, berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk sidecars (motor
bersespan). Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50cc, 125cc, 250cc,
350cc, dan 500cc untuk motor single seater, serta 350cc dan 500cc untuk
motor sidecars. Memasuki tahun 1950-an dan sepanjang 1960-an, motor
bermesin 4 tak mendominasi seluruh kelas. Pada akhir 1960-an, motor
bermesin 2 tak mulai menguasai kelas-kelas kecil. Di tahun 1970-an
motor bermesin 2 tak benar-benar menyingkirkan mesin-mesin 4 tak. Pada
tahun 1979, Honda berusaha mengembalikan mesin 4 tak di kelas puncak
dengan menurunkan motor NR500, namun proyek ini gagal, dan di tahun
1983 Honda bahkan meraih kemenangan dengan motor 500cc 2 tak miliknya.
Pada tahun 1983, kelas 350cc akhirnya dihapuskan. Kelas 50cc kemudian
digantikan oleh kelas 80cc di tahun 1984, tetapi kelas yang sering
didominasi oleh pembalap dari Spanyol dan Italia ini akhirnya
ditiadakan pada tahun 1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari
kejuaraan dunia di tahun 1990-an, menyisakan kelas 125cc, 250cc, dan
kelas 500cc.
GP 500,
kelas yang menjadi puncak balap motor Grand Prix, telah berubah secara
dramatis pada tahun 2002. Dari pertengahan tahun 1970-an sampai 2001
kelas puncak dari balap GP ini dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin
500cc, baik jenis mesin 4 tak ataupun 2 tak. Akibatnya, yang mampu
bertahan adalah mesin 2 tak, yang notabene menghasilkan tenaga dan
akselerasi yang lebih besar. Pada tahun 2002 sampai 2006 untuk pertama
kalinya pabrikan diizinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin
khusus untuk mesin 4 tak menjadi maksimum 990cc, dan berubah menjadi
800cc di musim 2007. Pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih jumlah
silinder yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas berat
tertentu. Dengan dibolehkannya motor 4 tak ber-cc besar tersebut, kelas
GP 500 diubah namanya menjadi MotoGP. Setelah tahun 2003 tidak ada lagi
mesin 2 tak yang turun di kelas MotoGP. Untuk kelas 125cc dan 250cc
secara khusus masih menggunakan mesin 2 tak.
Balap
untuk kelas MotoGP saat ini diselenggarakan sebanyak 17 seri di 15
negara yang berbeda (Spanyol menggelar 3 seri balapan). Balapan biasa
digelar setiap akhir pekan dengan beberapa tahap. Hari Jum’at digelar
latihan bebas dan latihan resmi pertama, kemudian hari Sabtu
dilaksanakan latihan resmi kedua dan QTT,
di mana para pembalap berusaha membuat catatan waktu terbaik untuk
menentukan posisi start mereka. Balapan sendiri digelar pada hari
Minggu, meskipun ada seri yang digelar hari Sabtu yaitu di Belanda dan Qatar.
Grid (baris posisi start) terdiri dari 3 pembalap perbaris dan
biasanya setiap seri balap diikuti oleh sekitar 20 pembalap. Balapan
dilaksanakan selama sekitar 45 menit dan pembalap berlomba sepanjang
jumlah putaran yang ditentukan, tanpa masuk pit untuk mengganti ban atau
mengisi bahan bakar. Balapan akan diulang jika terjadi kecelakaan
fatal di awal balapan. Susunan grid tidak berubah sesuai hasil
kualifikasi. Pembalap boleh masuk pit jika hanya untuk mengganti motor
karena hujan saat balapan.
Organisasi dalam MotoGP
Kesuksesan
Balap MotoGP tidak terlepas dari organisasi-organisasi yang terlibat
di dalamnya Beberapa organisasi yang tergabung dalam komisi Grand Prix
antara lain FIM, Dorna, IRTA, dan MSMA.
FIM (Federation Internationale de Motocyclisme) merupakan badan tertinggi di dunia yang mengurusi hal-hal seputar sepeda motor. FIM yang berdiri pada tahun 1904
ini tidak hanya mengurusi balap motor, tetapi juga menjadi pengawas
motor-motor produksi yang dijual masal, terutama soal keamanan dan
kelayakan. Dalam kegiatan balap motor, FIM adalah badan yang mengurusi
dan bertanggung jawab mengenai regulasi dan teknis pelaksanaan balapan,
juga mengenai status, taraf, dan kriteria dari sebuah kejuaraan balap
motor.
Dorna
adalah organisasi penyelenggara balapan MotoGP, atau dengan kata lain
Dorna adalah promotor kejuaraan MotoGP. Dorna bertanggung jawab
terhadap kualitas event dan juga mengurusi sponsor event.
IRTA (International Road racing Team Association),
anggota organisasi ini terdiri dari tim-tim yang mengikuti balapan
MotoGP. Organisasi ini berfungsi untuk menyalurkan aspirasi tim dan
para pembalap yang tergabung di dalamnya. Dengan organisasi inilah
pembalap dapat memberikan masukan dan menentukan hak-hak dan
kepentingannya, antara lain nilai kontrak, keamanan dan kelayakan
sirkuit.
MSMA (Motor Sport Manufacturer Association) merupakan organisasi dalam MotoGP yang terdiri dari pabrikan-pabrikan motor yang mengikuti kejuaraan MotoGP, seperti Honda, Yamaha, Ducati, Suzuki, Kawasaki,
dan pabrikan lainnya. Fungsi dari organisasi ini antara lain
memutuskan peraturan teknis mengenai regulasi motor bersama dengan
organisasi lain yang tergabung di komisi Grand Prix.
Karier Pembalap
Terdapat
penjenjangan karier bagi para pembalap yang turun di balap motor
dunia, apabila seorang pembalap cukup berprestasi ia akan direkrut oleh
tim yang ada dikelas berikutnya dari kelas 125cc, kelas 250cc,
kemudian kelas puncak MotoGP. Pembalap yang turun di kelas 125cc sendiri
berasal dari pembalap yang berprestasi di kejuaraan regional atau
nasional di negaranya masing-masing, seperti All Japan road racing di
Jepang, ataupun kejuaraan Eropa.
Para pembalap yang turun di kelas puncak MotoGp berasal dari beberapa kejuaraan. Selain berasal dari kelas 250cc seperti Valentino Rossi,Marco Melandri, Daniel Pedrosa, ada pula pembalap yang berasal dari AMA Superbike seperti Nicky Hayden, dari British Superbike seperti Shane Byrne, juga dari World Superbike seperti Noriyuki Haga, Colin Edwards, Troy Bayliss, Neil Hodgson, Ruben Xaus dan Chris Vermeulen.
Banyaknya para pembalap yang berasal dari superbike ini tidak terlepas
dari berubahnya kelas puncak GP motor yang membolehkan penggunaan
motor bermesin 4 tak 990cc pada tahun 2002, setelah sebelumnya hanya
mesin 2 tak 500cc yang boleh digunakan.
Spesifikasi
Setiap peraturan mengenai tiap-tiap kelas balapan dibentuk oleh FIM
sebagai organisasi yang berwenang melakukannya. FIM membentuk dan
mengeluarkan peraturan-peraturan baru yang dipandang sesuai dengan
perkembangan balapan. Pada permulaan era baru MotoGP di tahun 2002,
motor bermesin 2 tak 500cc dan 4 tak 990cc dibolehkan untuk digunakan
dalam balapan. Kedahsyatan tenaga dari motor bermesin 4 tak yang
mengungguli motor bermesin 2 tak menyingkirkan seluruh mesin 2 tak dari
persaingan, dan musim-musim balap selanjutnya tidak ada lagi motor 2
tak yang digunakan.
Pada tahun 2007, FIM
akan memberlakukan peraturan baru bahwa motor-motor MotoGP akan
dibatasi menjadi 4 tak 800cc. Alasan yang dikemukakan dari pengurangan
kapasitas silinder mesin ini adalah untuk meningkatkan keamanan
pembalap, mengingat tenaga dan kecepatan puncak yang dihasilkan
mesin-mesin MotoGP telah meningkat secara drastis sejak 2002. Rekor
kecepatan MotoGP saat ini adalah 347,4 km/jam yang dicetak oleh Loris Capirossi dengan motor Ducati di sirkuit Catalunya, Barcelona
pada tahun 2004. Sebagai perbandingan rekor kecepatan F1 saat ini
adalah 369,9 km/jam yang dicetak oleh Antonio Pizonia dengan mobil BMW,
di sirkuit Monza di tahun 2004.
Keputusan
pilihan untuk membatasi kapasitas mesin menjadi 800cc (daripada dengan
metode pembatasan tenaga lain, seperti pengurangan jumlah gir
transmisi yang diizinkan) menurut para pengamat MotoGP sangat
menguntungkan Honda. Honda menggunakan mesin lima silinder, dan hanya
perlu mengurangi satu silinder untuk membenahi mesin mereka agar sesuai
regulasi yang baru, sementara pabrikan lainnya harus mendesain ulang
seluruh mesin mereka. Pembatasan menjadi 800cc juga menimbulkan
kontroversi bahwa sepertinya saat ini motor yang digunakan dalam
kejuaraan Superbike 1000cc menjadi yang tercepat dalam balapan motor
sirkuit di seluruh dunia.
Mesin
yang digunakan dalam kelas 125cc dibatasi sebanyak satu silinder dan
dengan berat minimal 80 kilogram, sementara untuk kelas 250cc dibatasi
sebanyak dua silinder dengan berat minimal 100 kilogram.
Motor-motor
untuk kelas MotoGP dibolehkan menggunakan mesin dengan jumlah silinder
antara tiga sampai enam silinder, dan terdapat variasi dalam
pembatasan berat tergantung jumlah silinder yang digunakan. Ini
disebabkan sebuah mesin dengan silinder yang lebih banyak, tenaga yang
dihasilkan juga lebih besar, dan batasan berat meningkat. Pada tahun
2006 mesin-mesin yang digunakan di MotoGP adalah mesin empat dan lima
silinder. Honda menggunakan lima silinder, sementara Yamaha, Ducati,
Kawasaki, dan Suzuki menggunakan empat silinder.
Motor-motor
yang digunakan dalam Grandprix motor dibuat tidak hanya untuk balapan
saja, tetapi juga sebagai ajang unjuk kekuatan dan kemajuan teknologi
antar pabrikan. Sebagai hasilnya seluruh mesin-mesin MotoGP dibuat
dengan menggunakan material yang sangat mahal dan ringan seperti
titanium, dan carbon-fiber-reinforced plastic. Motor-motor
tersebut juga menggunakan teknologi yang tidak tersedia untuk konsumsi
umum, misalnya adalah perangkat elektronik yang canggih termasuk
telemetri, engine management systems, kontrol traksi, rem cakram
karbon, dan teknologi mesin modern yang diadopsi dari teknologi mesin
mobil F1.
Jika
motor-motor yang dipakai di kelas MotoGP hanya dilombakan di tingkat
kejuaraan dunia, motor-motor yang digunakan di kelas 125cc dan 250cc
relatif lebih terjangkau. Harga sebuah motor 125cc kurang lebih sama
dengan sebuah mobil. Motor-motor ini sering digunakan dalam kejuaraan
balap motor nasional di seluruh dunia.
Satu
dari beberapa tantangan utama yang dihadapi para pembalap MotoGP dan
Insinyur motor MotoGP adalah bagaimana untuk menyalurkan tenaga mesin
yang luar biasa – lebih dari 240 dk (179 kW), melalui titik kontak dua
buah ban dan permukaan aspal sirkuit dengan lebar hanya sekitar lengan
manusia. Sebagai perbandingan mobil F1 menghasilkan lebih dari 950 dk
(700 kW) tetapi dengan empat buah ban, sehingga memiliki titik kontak
permukaan dengan aspal sepuluh kali lebih lebar dari motor MotoGP.
Spesifikasi mesin
- Konfigurasi: 4-silinder v (Kelas MotoGP), 2-silinder (kelas 250 cc dan 125 cc).
- Kapasitas: 800 cc (Kelas MotoGP), 600 cc (kelas Moto 2), 125 cc (kelas 125 cc).
- Katup: 16-katup (MotoGP), 8-katup (250 cc, 125 cc).
- Kerja katup: DOHC, 4-katup per silinder (MotoGP), 2-katup per silinder (250 cc, 125 cc).
- Bahan bakar: Tanpa timbal (tidak ada bahan bakar kontrol), 100 oktan.
- Pasokan bahan bakar: Injeksi bahan bakar.
- Aspirasi: Aspirasi normal.
- Kekuatan: Kira - kira 250 atau 225 dk.
- Pelumasan: Basah.
- Maksimum/minimum putaran mesin: 17500 - 18000 Rotasi per menit.
- Pendingin: Pompa air tunggal.
Perubahan regulasi terbaru
Pada tahun 2005, sebuah peraturan baru untuk MotoGP telah diberlakukan yaitu flag-to-flag.
Sebelumnya, jika sebuah balapan dimulai dengan start dalam kondisi
sirkuit kering dan hujan turun, pembalap terdepan dapat mengangkat
tangan untuk menghentikan lomba, demikian juga dengan para ofisial
mengibarkan bendera merah untuk menghentikan balapan, kemudian balapan
dimulai lagi dengan menggunakan ban basah. Sekarang jika hujan turun
saat balapan tidak ada lagi bendera merah, para pembalap langsung menuju
pit untuk mengganti ban sesuai kebijakan tim.
Pada tahun 2007, kelas MotoGP diturunkan kapasitas mesinnya, menjadi 800cc.
Pada tahun 2010, kelas MotoGP diberlakukan pembatasan mesin 6 mesin untuk 1 musim.
Pada tahun 2010, kelas 250cc digantikan kelas moto2 dengan mesin prototipe 4 tak 600cc.
Tuning Mesin Motor 4-Tak
Yup, Ini adalah rumus yang kita pakai sebagai dasar pengembangan
seting mesin balap motor 4 Tak. Keselarasan dalam pemilihan spek
modifikasi akan menentukan karakter tenaga mesin dan potensi yang mampu
dilahirkan. Dengan spesifikasi ini motor lebih mampu untuk
mengeluarkan tenaga di RPM atas. Namun modifikasi tidak hanya terhenti
sampai disini, karena mesin 4 tak memiliki banyak komponen dan variable
yang dapat dikorek lebih dalam untuk dikembangkan. Support dana dalam
riset motor balap tentu akan menentukan kemenangan dalam sebuah
kejuaraan ataupun kompetisi, karena jika setiap detail mampu kita
temukan rahasianya untuk dikembangkan maka sektor itu pula lah yang
akan menjadikan motor kita se-per seratus detik lebih kencang dari
motor lawan dan akhirnya menyentuh garis finish lebih dahulu.
Prinsip
dasar motor bakar adalah adanya kompresi, bahan-bakar, serta pengapian
yang baik maka mesin motor dapat bekerja dengan baik. Nah, tantangan
dalam balap adalah bagaimana meng-optimalkan kinerja mesin dalam
menghasilkan kompresi, adanya bahan-bakar yang pas dan jalur aliran
bahan-bakar dengan udara mampu bekerja dinamis, dan kepastian adanya
penyalaan pengapian dalam timing yang tepat maka dapat dipastikan
tenaga mampu lebih dioptimalkan.
Perhitungan
penting kala kita melakukan ubahan saluran porting adalah kecepatan
udara atau seringkali di-istilahkan dengan Velocities, ini merupakan
hitungan Gas Speed yang menentukan homogenitas campuran Udara – Bahan
Bakar pada saluran porting. Serta desain porting yang baik tentu
haruslah memenuhi persyaratan tertentu sehingga aliran udara akan
bergerak memutar dalam saluran porting.
Sekian banyak rumusan dalam engine tuning, sekian banyak buku, sekian
banyak referensi, sekian banyak pengalaman dari teman dan rekan,
keberhasilan – kegagalan, piston jebol, kruk as melintir, per klep
patah, gigi transmisi rompal, semua adalah resiko kita dalam
mengembangkan mesin balap agar mampu bekerja melebihi ekspektasi yang
diharapkan. Jika motor balap Moto GP juga bisa jebol minggu ini, dan
turun balap lagi pada pekan berikutnya, maka kita juga harus bisa! J
Dengan
banyaknya racing part yang beredar dipasaran, dengan harga yang tidak
murah, serta merk yang beragam tentu menjadi nilai tersendiri. Namun
belum tentu semua racing part sesuai dengan kebutuhan kita, bisa jadi
ini adalah pilihan termahal yang harus dibayar dan bersiap kecewa berat
jika ternyata tidak sesuai harapan kita. Tapi, jika jiwa kamu lebih
menyukai susah-senang dan jatuh-bangun dalam meriset motor balap then
let’s join with us dan semoga mimpi kita terwujud. Terpenting
adalah perencanaan modifikasi yang matang, mungkin membeli part racing
plug N play terlihat sangat menggiurkan, namun korekan mata tuner pada
lubang porting, papas an bagian pantat dan pinggang pada noken as,
cylinder head yang dikepras habis akan lebih member nyawa mesin yang ber-Aura balap.
Atas
kepercayaan kalian meriset mesin bersama R.A.T, kami segenap keluarga
bengkel R.A.T mengucapkan banyak terima kasih atas semua
pengalaman-pengalaman dalam riset motor balap. Dan jangan pernah
berhenti karena kita harus terus mematok target lebih tinggi, perolehan
waktu yang lebih tajam, motor yang melaju lebih cepat. Terus berlari bersama kami… Gas Polll…!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar